Karena negara kita sudah menerapkan demokrasi tentu upaya penggulingan pemerintahan yang sah di Indonesia sangat kecil kemungkinan keberhasiannya, tetapi kita jangan berhenti waspada dan harus melihat bahwa Islam akan terus menjadi masalah yang mengganggu di negeri kita, jika tidak dapat menyelesaikan masalah Islam secara tuntas, karena sudah terbukti Islam bukan membangun peradaban tetapi malah menghancurkan peradaban, budaya suku Quraisy yang agung sudah musnah ditenggelamkan Islam.
Budaya negeri 1001 malam sudah ditenggelamkan oleh Islam, budaya Mesir Kuno sudah ditenggelamkan oleh Islam. Kenyataan ini seharusnya membuka mata kita, bahwa Islam memang berbahaya dan dapat menyeret bangsa menuju ke kehancuran, jangan lupa trowulan dikubur oleh Islam dan demikian juga Borobudur.
Karena itu, kita harus melakukan Revolusi Kepercayaan, revolusi yang harus kita gulirkan bukan revolusi berdarah yang akan mengganggu stabilitas politik serta ekonomi dan juga bukan revolusi yang membawa perpecahan bangsa tetapi Revolusi yang memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Revolusi Kepercayaan adalah Revolusi Kesadaran yang memberikan informasi ke tengah masayarakat Indonesia bahwa: (1) Muhammad bukan nabi (2) Isi Quran bukan kata-kata allah swt.
Bahwa Muhammad bukan nabi sangat mudah dijelaskan secara ilmiah, karena nabi adalah budaya Yahudi dan nabi dalam budaya Yahudi sudah berahir jauh sebelum Masehi. Tidak ada budaya nabi pada kebudayaan lain, tidak ada nabi di Jepang, tidak ada nabi di China, tidak ada nabi di Amerika tetapi bukan berarti Tuhan Yang Maha Esa tidak memelihara orang Jepang, China, Amerika, dan yang lainnya, karena semua bangsa diberkati Tuhan. Demikian juga tidak ada nabi dalam kebudayaan Arab sebelum Muhammad mengaku nabi.
Bahwa isi Quran bukan kata-kata Tuhan juga mudah dijelaskan secara ilmiah, karena tidak ada kitab yang dibuat atau datang dari Tuhan, semua kita di dunia ini dari dahulu hingga sekarang berasal dari pikiran manusia. Di dalam Quran disebutkan: Ali Imran 2-3. "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil."
Pernyataan di dalam Quran tersebut SALAH karena Injil bukan diturunkan dari Tuhan tetapi ditulis oleh empat orang manusia biasa yang bernama Matius, Lukas, Markus, dan Yohanes.
Betul bahwa Taurat pernah dipercaya diberikan oleh Allah Israel kepada Musa di Gunung Sinai dalam bentuk kitab yang utuh, tetapi sekarang sudah dibuktikan secara ilmiah dan diterima oleh mereka yang membaca kitab itu, bahwa kitab Taurat ditulis oleh bangsa Yahudi sekitar 750 tahun sebelum Masehi, dikumpulkan dari cerita lisan bangsa Yahudi dan juga dari karya sastra peradaban kuno di mana salah satunya adalah Enume Elis yang merupakan karya sastra bangsa Mesopotamia.
Alkitab yang berisi antara lain kitab Taurat Musa dan Injil merupakan kumpulan tulisan bangsa Yahudi yang tidak lain adalah karya sastra bangsa Yahudi yang dalam penulisannya melibatkan banyak orang dan ditulis melewati kurun waktu yang sangat panjang sekitar 1000 tahun.
Dari ayat yang ada di dalam Quran juga mudah disimpulkan bahwa isi Quran bukan dari Tuhan, salah satu contohnya: Al Anfaal 12. "(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman." Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka."
Kalimat itu pasti bukan dari Tuhan Yang Maha Esa yang ada dalam Panca Sila karena Tuhan Yang Maha Esa adalah tuhan yang satu bagi semua orang Indonesia, tuhan yang mempersatukan bangsa Indonesia, bukan tuhan yang memecah belah bangsa dengan mengelompokan manusia Indonesia ke dalam kelompok kafir dan Mukmin lalu memerintahkan Mukmin memusuhi kafir, memerangi kafir bahkan memenggal kepala kafir.
Bahasa dalam ayat tersebut jelas sangat kasar dan sadis sehingga harus dipercaya tidak mungkin berasal dari Tuhan Yang Maha Pengasih. Lalu dari siapa atau dari mana ayat Quran berasal? Yang pasti ayat-ayat Quran keluar dari mulut Muhammad, dan karena Muhammad buta huruf ayat-ayat itu tidak ditulis melainkan dilantunkan lalu oleh pengikutnya ayat-ayat tersebut dihafal.
Setelah Muhammad mati, para pengikutnya yang hafal ayat-ayat Quran satu persatu mati di medan perang yang menimbulkan kekuatirkan bahwa ayat-ayat itu akan musnah, lalu ada upaya mengumpulkan ayat-ayat itu dari para pengikut Muhammad. Tetapi upaya pengumpuan itu ternyata tidak mudah karena muncul banyak versi dan masalah itu baru dapat diselesaikan sekitar dua puluh tahun setelah Muhammad mati dengan memilih salah satu versi yang lalu dijadikan kitab Quran yang isinya tidak berubah hingga sekarang.
Versi yang lain dikumpulkan lalu dibakar. Tidak ada yang dapat memastikan apakah seluruh ayat Quran yang sekarang berasal dari pikiran dan keluar dari mulut Muhammad atau berasal dari pikiran pengikut Muhammad.
Dan jika dapat diyakini beberapa beberapa ayat itu barasal dari mulut Muhammad kita juga dapat menelusuri dari mana asal pemikiran sehingga keluar ayat seperti itu. Salah satu yang dapat kita lihat adalah cerita tentang Adam dan Hawa yang di dalam Alkitab hanya berupa dongeng tetapi di dalam Quran disebut nabi dan di dalam Quran tidak disebut Hawa, sehingga kita dapat menarik kesimpulan bahwa sumber cerita Adam di dalam Quran adalah omongan orang Yahudi atau Nasrani yang didengar Muhammad, tetapi karena Muhammad tidak dapat membaca sendiri isi Alkitab, cerita Adam yang dimasukkan ke dalam Quran tidak lengkap dan tidak menjadi cerita yang bermakna.
Bahwa Islam bukan agama allah swt juga mudah dijelaskan secara ilmiah. Agama Hindu berasal dari pemikiran manusia. Agama Buddha juga berasal dari manusia. Dalam agama Yahudi banyak firman Allah Israel, tetapi karena sudah diakui bahwa Alkitab disusun oleh manusia dapat disimpulkan bahwa agama Yahudi juga berasal dari manusia.
Agama Kristen disusun oleh manusia dalam rangka menyebarkan ajaran Yesus dan karena Yesus tidak pernah mengatakan “Allah berfirman....” tatapi selalu mengatakan “Aku berkata kepadamu...” apa yang diajarkan Yesus juga berasal dari manusia yang bernama Yesus. Kita dapat simpulkan, tidak mungkin Islam agama dari allah swt apalagi sebagai penyempurna dari agama Yahudi dan Nasrani, karena agama Yahudi dan Nasrani berasal dari manusia dan sudah harus dipastikan bahwa Islam juga hanya buatan manusia yang bernama Muhammad dan kita harus yakini bahwa Tuhan tidak beragama dan tidak menurunkan agama.
Mengapa kebohongan bahwa Muhamamd nabi terakhir, Quran berisi kata-kata allah swt, dan Islam agama allah swt tidak terbongkar dan bertahan lebih dari 1400 tahun dan menyesatkan jutan orang hingga sekarang?
Senjata yang ampuh yang diciptakan Muhammad untuk melindungi Islam adalah ketakutan dan teror. Muslim yang berkeinginan meninggalkan Islam diancam dimasukkan ke neraka jahanam dan ketika Muhammad masih hidup mereka yang berani murtad dibunuh dan praktek memubunuh yang berani murtad dari Islam masih dijalankan di Timur Tengan sampai sekarang dan pembunuhan itu dilakukan oleh keluarganya sendiri.
Kepada pihak luar yang berani mengkritik Islam, Muhammad memberi senjata tuduhan “Membenci Islam” dan darah mereka yang dituduh membenci Islam dihalalkan. Sebagai bangsa Indonesia kita harus melihat bahwa kebohongan Muhamamd nabi terakhir, Quran berisi kata-kata allah swt, dan Islam agama allah swt adalah PENIPUAN yang merugikan bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang dan hingga di masa mendatang jika penipuan itu terus dibiarkan.
Secara finansial kerugian dari penipuan itu mudah dihitung minimal sejumlah uang negara dalam APBN dan APBD yang digunakan untuk membiayai kegiatan Islam belum lagi uang masyarakat yang digunakan untuk Umroh dan Naik Haji. Kerugain non finansial sulit dihitung tetapi kita dapat melihat bahwa tidakan kekerasan akibat keperccayaan bahwa Muhammad adalah nabi yang perlu dibela dengan darah sudah memakan banyak korban dari dulu hingga sekarang dan akan terus terjadi di masa yang akan datang jika penipuan ini tidak dibongkar.
Sesungguhnya sudah banyak yang berusaha mengungkap kebohongan Islam tetapi sebagian besar masih dilakukan secara sembunyi dari balik akun palsu di jajaring sosial. Agar kebohongan ini cepat dapat dibongkar sebaiknya digulirkan REVOLUSI KEPERCAYAAN yang dapat menjelaskan tentang kebohongan Islam secara terbuka.
Aku lahir di bagian Selatan Iran, di kota bernama Abadan, dari keluarga Muslim Shiah. Kakekku adalah seorang imam, dan dia punya 19 anak, dan 84 cucu. Dia tentunya harus memilih penggantinya untuk mengajar Islam bagi generasi penerus. Beberapa kali aku mengalami kecelakaan di mana aku seharusnya mati terbunuh, tapi aku selamat. Setiap kali kecelakaan hampir terjadi padaku, aku selalu melihat siluet bayangan manusia. Aku menyampaikan ini pada banyak orang secara terbuka.
Kakekku mengira jiwa-jiwa para pemimpin Islam terdahulu menjaga nyawa anak ini. Lalu kakek memberi perhatian penuh padaku dan mengajarkan semua hal tentang Islam. Aku lalu bergabung dengan Hezbollah dan menjadi tentara selama tiga tahun. Aku juga mempelajari Qur’an dengan rajinnya. Kakekku juga berpesan agar aku mengajarkan Islam pada kaum Kristen yang tersesat. Aku juga diharapkan untuk menjadi pemimpin spiritual keluarga kami di luar Iran.
Aku ditangkap di Malaysia sewaktu membawa 30 passport palsu. Aku lalu dipenjara.Di penjara, aku lalu mulai mengajar tentang Islam dan memberitahu apa yang Muslim wajib lakukan terhadap Allah. Aku lakukan ini setiap hari, dan tentunya sholat lima kali sehari. Muslim Shiah sholat tiga kali sehari, tapi karena aku ingin lebih dekat ke Allah, maka aku lakukan sholat lima waktu. Lalu di malam hari aku juga melakukan sholat tambahan. Aku terbiasa membaca Qur’an dari awal sampai akhir, dan ini kulakukan sekali setiap 10 hari.
Dari Islam, aku pun punya kekuatan ghaib memanggil para jin. Dalam Islam, aku boleh bicara dengan mereka, bahkan tertulis bahwa Nabi Muhammad juga bicara pada para jin. Aku mampu berhubungan dengan para jin dan mendapat kekuatan dari mereka.Aku bisa mengucapkan doa-doa bagi banyak orang. Jika ada yang disakiti, maka orang ini lalu datang padaku dan memintaku mengguna-guna orang yang menyakitinya. Seketika orang tersebut akan sakit dan mendapat kecelakaan. Sambil menutup mata, aku bisa memberitahu apa yang dilakukan orang itu di tempat lain. Semua ini membuatku ingin lebih sakti lagi. Karena itu, aku semedi lebih banyak lagi sambil melafalkan Qur’an. Suatu malam, aku sedang semedi sambil melafalkan ayat-ayat Qur’an. Ada ayat-ayat Qur’an yang bisa kau ucapkan berulangkali dan ayat-ayat ini tidak bermakna apapun, dan menjadi rahasia Qur’an. Saat itu seekor jin masuk ruangan dan dia jauh lebih berkuasa daripada diriku. (Afshin dicekik Setan sampai sekarat. Main jampi-jampi sama ayat-ayat Qur'an dan setan seeeh.... )
Aku sangat takut. Kugunakan semua senjata yang kudapat dari Islam, seperti misalnya: dalam nama Allah kuperintahkan kau pergi, Setan aku usir kamu, dll. Kugunakan semuanya, tapi tidak ada yang mempan. Saat itu aku sangat butuh pertolongan, karena rasanya jin itu mencekikku untuk mengambil nyawaku. Rasanya seperti sekarat hampir mati.Aku menjerit: Tuhan, tolong aku!! Seketika itu juga aku mendengar suara: “Mintalah sejelas seperti kau mendengar suaraku, katakan: dalam nama Tuhan Yesus.”
Pada saat itu aku benar-benar tidak berpikir lagi sedetik pun. Rasanya seperti sedang tenggelam, dan seseorang melemparkan tali padamu. Kau tidak akan mempersoalkan apa warna tali dan akan dengan cepat merenggut tali itu. Itulah yang lalu kulalukan. Kukatakan: “Yesus, jika Kau memang benar, tunjukkanlah Diri-Mu.”Sampai hari ini aku tidak tahu mengapa kukatakan hal itu. Mengapa aku tidak mengatakan: “Yesus, tolong aku.” Aku tidak tahu mengapa, tapi begitulah yang kuucapkan.Sebelum aku selesai mengucapkan kalimat itu, semuanya tiba-tiba kembali normal lagi. Ini bukanlah kejadian di mana aku beralih iman. Ini adalah saat dimulainya kebingunganku. Mengapa Yesus menolong seorang Muslim?
Aku telah melakukan semua yang aku mampu lakukan untuk menjadi Muslim sejati.Aku telah berjuang di jalan Allah, dengan berani mati syahid berjalan di daerah beranjau. Pemerintah Iran merekrut Muslim yang mau bergabung dengan Fadayi atau orang yang berkorban nyawa seperti yang dinyatakan Qur’an. Aku juga ikut melakukan hukum gantung bagi para pidana. Aku telah melakukan segala hal yang kukira harus kulakukan melawan para kafir. Dan juga segala hal yang bisa dan harus kulakukan untuk menyampaikan keterangan tentang Allah kepada siapapun. Tapi aku tahu bahwa ada sesuatu yang salah.Ini bukan karena aku merasa ragu akan Allah atau akan Islam. Aku sangat percaya tapi aku tidak tahu apa makna kejadian itu. Aku sangat bingung dan lalu aku mencoba melupakannya.
Tapi pertanyaan mengapa Yesus menolong seorang Muslim tetap muncul dalam benakku. Aku percaya pada Muhammad sebagai nabi terakhir. Jika Islam agama yang sempurna, maka mengapa Yesus menolong aku? Aku merasa bingung selama dua minggu. Lalu aku mengambil keputusan untuk berdoa dan puasa dan langsung bertanya pada Tuhan untuk menunjukkan jalan yang benar. Aku ingat ayat-ayat Qur’an yang menyatakan ada banyak jalan menuju Allah. Tidak peduli dari sisi gunung mana kau mulai mendaki, akhirnya kau tetap akan tiba di puncak gunung. Kupikir mungkin inilah Tuhan yang sebenarnya. Atau mungkin juga Tuhan punya jalan tertentu bagiku dan Dia ingin aku mengikuti jalan itu. Kupikir aku tidak akan pernah tahu jawabannya, maka sebaiknya aku bertanya langsung pada-Nya. Lalu aku berdoa dan puasa.Dari lubuk hatiku yang terdalam, dengan segala kekuatanku, aku bertanya, “Tuhan, apakah yang Kau inginkan dariku?”“Jalan apakah yang Kau ingin aku ikuti?” Selama dua minggu, aku duduk di tempat yang sama. Aku berdoa dan berpuasa sebanyak-banyaknya. Aku jatuh tertidur di tempat itu, dan begitu aku bangun maka aku melanjutkan doa dan puasa terus-menerus pada Tuhan. Aku ingin tahu apa yang diinginkan Tuhan dariku.
Setelah dua minggu berlalu, aku tetap tidak mendapatkan jawaban. Aku sangat kesal. Aku bertanya, “Apaan sih semuanya ini? Omong kosong belaka! Aku tidak akan pernah tahu apa yang Kau inginkan dariku. Aku bahkan tidak tahu apakah Tuhan itu benar-benar ada. Aku telah membuang hidup dan waktuku sia-sia untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan Allah, dan sekarang Dia membuat aku kebingungan.”Jika Allah itu memang Maha Besar dan tahu hati orang, maka Dia tentunya tahu bahwa aku mencintai-Nya.
Tidak ada masalah jika aku memanggil-Nya dengan nama apapun, sebab Dia tahu dalam hatiku aku mencintai-Nya. Dan jika ini jadi masalah, maka aku bertanya pada-Nya selama dua minggu melalui doa dan puasa, tapi tidak ada jawaban apapun. Masa bodohlah! Aku akan berbuat sekehendak hatiku saja. Aku akan jalani jalanku sendiri. Aku akan lakukan hal yang menyenangkan diriku. Di saat itu juga aku merasakan kekuasaan Tuhan menimpaku. Dalam Islam, dosa terbesar yang tak terampunkan adalah meragukan Allah, ajaran-Nya, Nabi-Nya.Dan aku telah melakukan hal ini. Dalam Islam, kau diajari bahwa Allah tidak pernah mengunjungi manusia.
Aku tahu bahwa meskipun dalam Islam, aku telah melakukan dosa tak terampunkan, Tuhan sekarang berada di kamarku. Aku berhadapan langsung dengan kesucian-Nya. Semua ini terjadi dalam waktu yang bersamaan. Kesucian Tuhan menyebabkan aku merasakan besarnya dosaku.Aku tahu, karena Tuhan Maha Adil, maka Dia harus membunuhku dan melenyapkan aku dari muka bumi karena aku sangat penuh dosa. Aku menangis karena aku benar-benar tidak mau mati.Tapi aku tahu aku tidak berdaya.Dia begitu suci, sedangkan aku begitu keji. Karena itu aku lari ke ujung ruangan, aku angkat tanganku menutupi kepalaku dan aku menangis, “Tuhan, ampuni aku, ampuni aku, ampuni aku, ampuni aku..”Saat aku menangis, aku merasakan sentuhan pada pundakku dan suara, “Aku mengampunimu.”Di saat kalimat itu diucapkan, aku merasakan secara jasmaniah merasakan pengampunan.Aku tidak mengerti.
Kita sering berkata, “Bismillah al rahman al rahim, dalam nama Tuhan yang Maha Pengampun dan Penyayang” tapi kita tidak pernah tahu apakah diri kita benar-benar diampuni sampai di hari Kiamat. Inilah sebabnya tiada satu pun ayat Qur’an yang menyatakan Muhammad ada di surga. Sama seperti orang lain, dia pun harus menunggu sampai hari Kiamat. Di saat itu, semua orang akan dihakimi. Jadi, siapakah Tuhan ini yang mengatakan, “Aku mengampunimu”? Aku benar-benar merasa diampuni saat ini. Aku bertanya pada-Nya, “Siapakah kamu?”Dia berkata, “Aku adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup.”Di saat aku mendengar itu, aku tahu kalimat ini sungguh penting, tapi aku tidak tahu sama sekali apa artinya itu. Aku tetap tidak tahu siapakah Tuhan ini.Maka aku bertanya pada-Nya, “Siapakah nama-Mu?” Dia menjawab, “Yesus Kristus, Tuhan yang Hidup.” Di saat Dia mengucapkan kata-kata itu, rasanya setiap tulang dalam tubuhku diambil ke luar. Aku tersungkur ke lantai. Aku mulai menangis tersedu-sedu di hadapan Tuhan.(Afshin menangis terharu dan juga marah karena tertipu Muhammad.)
Delapan belas tahun telah berlalu, tapi aku tidak pernah lupa Kasih-Nya, Pengampunan-Nya. Aku tidak pernah lupa apa yang terjadi pada diriku hari itu. Aku diampuni. Aku merasakannya. Aku menangis karena bertahun-tahun aku berusaha menyenangkan Tuhan, tapi itu semua sia-sia. Aku berdoa pada Tuhan, tapi aku tidak mendapatkan apa-apa. Aku merasa sangat tertipu karena mereka mengatakan inilah Tuhan, mereka katakan padaku untuk bunuh orang di jalan Allah. Tapi kemudian Tuhan mengatakan, “Kasihilah orang di jalan-Ku, maafkanlah orang di jalan-Ku.” Aku sungguh yakin, ya inilah Tuhan. Tuhan mengajarkan kasih, pengampunan. Aku menangis selama dua jam. Aku bersujud di hadapan kaki-Nya. Dia lalu berkata, “Tengok ke atas.” Aku lalu mengengok ke atas dan menyaksikan penglihatan bagaikan di layar TV dan di situ tampak orang-orang dari berbagai usia dan negara. Pada setiap orang yang kulihat, aku bisa mengetahui setiap dosa yang mereka lakukan. Semua itu sungguh luar biasa bagiku. Kukatakan pada Tuhan, “Tuhan, aku hidup diantara orang-orang ini. Semua orang ini adalah orang-orang berdosa.”Tuhan berkata, “Bagaimanakah mudahnya bagi-Ku untuk mengampunimu? ”Kujawab, “Sangat mudah. Dalam bahasa Parsi, kami mengatakan ‘semudah minum air.” Setelah mengucapkan itu, aku berkata, “Tidak, tidak. Bahkan lebih mudah daripada minum air.” Dia berkata, “Semudah aku mengampunimu, aku pun dapat mengampuni mereka. Siapakah yang akan memberitahu mereka?” Aku berkata, “Kirim aku, Tuhan.”Dia menjawab, “Pergilah.” Begitulah kisahnya bagaimana aku menjadi orang Kristen. Lalu aku berdoa, Tuhan, mohon kirim aku Alkitab… Injil.
Seseorang datang dari ruangan lain dan menyerahkan buku padaku dan berkata, “Inilah yang kau minta.” Aku menguasai bahasa Urdu dan Hindi, sehingga aku tahu buku itu adalah Alkitab. Aku berkata pada Tuhan, “Ya Tuhan, aku berdoa malam lalu, dan sekarang pagi ini kau beri yang kuminta. Kau sungguh hebat. Benar-benar Tuhan yang Maha Kuasa. Kau memberikan apa yang kubutuhkan dengan cepatnya.” Dialah Firman Tuhan yang Hidup. Aku membagi kesaksianku agar orang-orang mendengar tentang Tuhan yang Maha Kuasa ini. Aku tidak berharap siapapun jadi Kristen hanya karena kesaksianku.
Kesaksianku ini hanya berguna bagi diriku saja. Aku ingin orang-orang mengerti: Ini adalah kisah tentang Tuhan yang Maha Kuasa, yang Maha Mampu, yang mencari hati-hati yang haus kebenaran. Inilah Tuhan yang mengasihi seluruh umat manusia dengan segala kekuatan dan kekuasaan-Nya. Jika ada yang mendengar kesaksianku saat ini, aku ingin mereka berkata, “Baiklah, Tuhan Surgawi, pencipta segalanya, jika kesaksian ini benar, aku juga ingin mendapatkannya.”Aku jamin bahwa Tuhan yang Maha Kuasa yang datang, menyentuh, dan mengubah hidupku, yang mengampuni dosaku sepenuhnya, yang menjamin aku akan tinggal bersama-Nya di surga, Dia pun bisa memberimu jaminan yang sama, pengampunan yang sama, kasih yang sama. Itulah Yesus Kristus. Dipermuliakanlah Dia. Sekarang dan selama-lamanya. Amin.
Ini pesanku bagi para Muslim dan Muslimah. Aku tahu mereka bertanya: “Apakah Yesus Kristus itu adalah Tuhan?” Dapatkah manusia biasa jadi Tuhan? Tentu saja tidak. Tidak ada orang biasa yang sanggup jadi Tuhan. Tapi bahkan sewaktu dulu masih menjadi Muslim, aku percaya bahwa Tuhan yang Maha Kuasa yang sanggup berbuat apapun, mampu mewujudkan diri-Nya dalam tubuh manusia. Ya, Dia bisa. Sebagai orang Kristen, kita tidak berkata bahwa Yesus Kristus adalah Anak Tuhan, karena Tuhan punya anak (seperti manusia punya anak).Bukan begitu. Yang benar adalah Tuhan mewujudkan diri-Nya dalam tubuh Yesus Kristus pada seluruh umat manusia.
Bahwa Muhammad bukan nabi sangat mudah dijelaskan secara ilmiah, karena nabi adalah budaya Yahudi dan nabi dalam budaya Yahudi sudah berahir jauh sebelum Masehi. Tidak ada budaya nabi pada kebudayaan lain, tidak ada nabi di Jepang, tidak ada nabi di China, tidak ada nabi di Amerika tetapi bukan berarti Tuhan Yang Maha Esa tidak memelihara orang Jepang, China, Amerika, dan yang lainnya, karena semua bangsa diberkati Tuhan. Demikian juga tidak ada nabi dalam kebudayaan Arab sebelum Muhammad mengaku nabi.
Bahwa isi Quran bukan kata-kata Tuhan juga mudah dijelaskan secara ilmiah, karena tidak ada kitab yang dibuat atau datang dari Tuhan, semua kita di dunia ini dari dahulu hingga sekarang berasal dari pikiran manusia. Di dalam Quran disebutkan: Ali Imran 2-3. "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil."
Pernyataan di dalam Quran tersebut SALAH karena Injil bukan diturunkan dari Tuhan tetapi ditulis oleh empat orang manusia biasa yang bernama Matius, Lukas, Markus, dan Yohanes.
Betul bahwa Taurat pernah dipercaya diberikan oleh Allah Israel kepada Musa di Gunung Sinai dalam bentuk kitab yang utuh, tetapi sekarang sudah dibuktikan secara ilmiah dan diterima oleh mereka yang membaca kitab itu, bahwa kitab Taurat ditulis oleh bangsa Yahudi sekitar 750 tahun sebelum Masehi, dikumpulkan dari cerita lisan bangsa Yahudi dan juga dari karya sastra peradaban kuno di mana salah satunya adalah Enume Elis yang merupakan karya sastra bangsa Mesopotamia.
Alkitab yang berisi antara lain kitab Taurat Musa dan Injil merupakan kumpulan tulisan bangsa Yahudi yang tidak lain adalah karya sastra bangsa Yahudi yang dalam penulisannya melibatkan banyak orang dan ditulis melewati kurun waktu yang sangat panjang sekitar 1000 tahun.
Dari ayat yang ada di dalam Quran juga mudah disimpulkan bahwa isi Quran bukan dari Tuhan, salah satu contohnya: Al Anfaal 12. "(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman." Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka."
Kalimat itu pasti bukan dari Tuhan Yang Maha Esa yang ada dalam Panca Sila karena Tuhan Yang Maha Esa adalah tuhan yang satu bagi semua orang Indonesia, tuhan yang mempersatukan bangsa Indonesia, bukan tuhan yang memecah belah bangsa dengan mengelompokan manusia Indonesia ke dalam kelompok kafir dan Mukmin lalu memerintahkan Mukmin memusuhi kafir, memerangi kafir bahkan memenggal kepala kafir.
Bahasa dalam ayat tersebut jelas sangat kasar dan sadis sehingga harus dipercaya tidak mungkin berasal dari Tuhan Yang Maha Pengasih. Lalu dari siapa atau dari mana ayat Quran berasal? Yang pasti ayat-ayat Quran keluar dari mulut Muhammad, dan karena Muhammad buta huruf ayat-ayat itu tidak ditulis melainkan dilantunkan lalu oleh pengikutnya ayat-ayat tersebut dihafal.
Setelah Muhammad mati, para pengikutnya yang hafal ayat-ayat Quran satu persatu mati di medan perang yang menimbulkan kekuatirkan bahwa ayat-ayat itu akan musnah, lalu ada upaya mengumpulkan ayat-ayat itu dari para pengikut Muhammad. Tetapi upaya pengumpuan itu ternyata tidak mudah karena muncul banyak versi dan masalah itu baru dapat diselesaikan sekitar dua puluh tahun setelah Muhammad mati dengan memilih salah satu versi yang lalu dijadikan kitab Quran yang isinya tidak berubah hingga sekarang.
Versi yang lain dikumpulkan lalu dibakar. Tidak ada yang dapat memastikan apakah seluruh ayat Quran yang sekarang berasal dari pikiran dan keluar dari mulut Muhammad atau berasal dari pikiran pengikut Muhammad.
Dan jika dapat diyakini beberapa beberapa ayat itu barasal dari mulut Muhammad kita juga dapat menelusuri dari mana asal pemikiran sehingga keluar ayat seperti itu. Salah satu yang dapat kita lihat adalah cerita tentang Adam dan Hawa yang di dalam Alkitab hanya berupa dongeng tetapi di dalam Quran disebut nabi dan di dalam Quran tidak disebut Hawa, sehingga kita dapat menarik kesimpulan bahwa sumber cerita Adam di dalam Quran adalah omongan orang Yahudi atau Nasrani yang didengar Muhammad, tetapi karena Muhammad tidak dapat membaca sendiri isi Alkitab, cerita Adam yang dimasukkan ke dalam Quran tidak lengkap dan tidak menjadi cerita yang bermakna.
Bahwa Islam bukan agama allah swt juga mudah dijelaskan secara ilmiah. Agama Hindu berasal dari pemikiran manusia. Agama Buddha juga berasal dari manusia. Dalam agama Yahudi banyak firman Allah Israel, tetapi karena sudah diakui bahwa Alkitab disusun oleh manusia dapat disimpulkan bahwa agama Yahudi juga berasal dari manusia.
Agama Kristen disusun oleh manusia dalam rangka menyebarkan ajaran Yesus dan karena Yesus tidak pernah mengatakan “Allah berfirman....” tatapi selalu mengatakan “Aku berkata kepadamu...” apa yang diajarkan Yesus juga berasal dari manusia yang bernama Yesus. Kita dapat simpulkan, tidak mungkin Islam agama dari allah swt apalagi sebagai penyempurna dari agama Yahudi dan Nasrani, karena agama Yahudi dan Nasrani berasal dari manusia dan sudah harus dipastikan bahwa Islam juga hanya buatan manusia yang bernama Muhammad dan kita harus yakini bahwa Tuhan tidak beragama dan tidak menurunkan agama.
Mengapa kebohongan bahwa Muhamamd nabi terakhir, Quran berisi kata-kata allah swt, dan Islam agama allah swt tidak terbongkar dan bertahan lebih dari 1400 tahun dan menyesatkan jutan orang hingga sekarang?
Senjata yang ampuh yang diciptakan Muhammad untuk melindungi Islam adalah ketakutan dan teror. Muslim yang berkeinginan meninggalkan Islam diancam dimasukkan ke neraka jahanam dan ketika Muhammad masih hidup mereka yang berani murtad dibunuh dan praktek memubunuh yang berani murtad dari Islam masih dijalankan di Timur Tengan sampai sekarang dan pembunuhan itu dilakukan oleh keluarganya sendiri.
Kepada pihak luar yang berani mengkritik Islam, Muhammad memberi senjata tuduhan “Membenci Islam” dan darah mereka yang dituduh membenci Islam dihalalkan. Sebagai bangsa Indonesia kita harus melihat bahwa kebohongan Muhamamd nabi terakhir, Quran berisi kata-kata allah swt, dan Islam agama allah swt adalah PENIPUAN yang merugikan bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang dan hingga di masa mendatang jika penipuan itu terus dibiarkan.
Secara finansial kerugian dari penipuan itu mudah dihitung minimal sejumlah uang negara dalam APBN dan APBD yang digunakan untuk membiayai kegiatan Islam belum lagi uang masyarakat yang digunakan untuk Umroh dan Naik Haji. Kerugain non finansial sulit dihitung tetapi kita dapat melihat bahwa tidakan kekerasan akibat keperccayaan bahwa Muhammad adalah nabi yang perlu dibela dengan darah sudah memakan banyak korban dari dulu hingga sekarang dan akan terus terjadi di masa yang akan datang jika penipuan ini tidak dibongkar.
Sesungguhnya sudah banyak yang berusaha mengungkap kebohongan Islam tetapi sebagian besar masih dilakukan secara sembunyi dari balik akun palsu di jajaring sosial. Agar kebohongan ini cepat dapat dibongkar sebaiknya digulirkan REVOLUSI KEPERCAYAAN yang dapat menjelaskan tentang kebohongan Islam secara terbuka.
Kesaksian Dan Kisah Nyata Islam Masuk Kristen :
“Afshin dari Keluarga Muslim Shiah Selatan Iran”
“Afshin dari Keluarga Muslim Shiah Selatan Iran”
Aku lahir di bagian Selatan Iran, di kota bernama Abadan, dari keluarga Muslim Shiah. Kakekku adalah seorang imam, dan dia punya 19 anak, dan 84 cucu. Dia tentunya harus memilih penggantinya untuk mengajar Islam bagi generasi penerus. Beberapa kali aku mengalami kecelakaan di mana aku seharusnya mati terbunuh, tapi aku selamat. Setiap kali kecelakaan hampir terjadi padaku, aku selalu melihat siluet bayangan manusia. Aku menyampaikan ini pada banyak orang secara terbuka.
Kakekku mengira jiwa-jiwa para pemimpin Islam terdahulu menjaga nyawa anak ini. Lalu kakek memberi perhatian penuh padaku dan mengajarkan semua hal tentang Islam. Aku lalu bergabung dengan Hezbollah dan menjadi tentara selama tiga tahun. Aku juga mempelajari Qur’an dengan rajinnya. Kakekku juga berpesan agar aku mengajarkan Islam pada kaum Kristen yang tersesat. Aku juga diharapkan untuk menjadi pemimpin spiritual keluarga kami di luar Iran.
Aku ditangkap di Malaysia sewaktu membawa 30 passport palsu. Aku lalu dipenjara.Di penjara, aku lalu mulai mengajar tentang Islam dan memberitahu apa yang Muslim wajib lakukan terhadap Allah. Aku lakukan ini setiap hari, dan tentunya sholat lima kali sehari. Muslim Shiah sholat tiga kali sehari, tapi karena aku ingin lebih dekat ke Allah, maka aku lakukan sholat lima waktu. Lalu di malam hari aku juga melakukan sholat tambahan. Aku terbiasa membaca Qur’an dari awal sampai akhir, dan ini kulakukan sekali setiap 10 hari.
Dari Islam, aku pun punya kekuatan ghaib memanggil para jin. Dalam Islam, aku boleh bicara dengan mereka, bahkan tertulis bahwa Nabi Muhammad juga bicara pada para jin. Aku mampu berhubungan dengan para jin dan mendapat kekuatan dari mereka.Aku bisa mengucapkan doa-doa bagi banyak orang. Jika ada yang disakiti, maka orang ini lalu datang padaku dan memintaku mengguna-guna orang yang menyakitinya. Seketika orang tersebut akan sakit dan mendapat kecelakaan. Sambil menutup mata, aku bisa memberitahu apa yang dilakukan orang itu di tempat lain. Semua ini membuatku ingin lebih sakti lagi. Karena itu, aku semedi lebih banyak lagi sambil melafalkan Qur’an. Suatu malam, aku sedang semedi sambil melafalkan ayat-ayat Qur’an. Ada ayat-ayat Qur’an yang bisa kau ucapkan berulangkali dan ayat-ayat ini tidak bermakna apapun, dan menjadi rahasia Qur’an. Saat itu seekor jin masuk ruangan dan dia jauh lebih berkuasa daripada diriku. (Afshin dicekik Setan sampai sekarat. Main jampi-jampi sama ayat-ayat Qur'an dan setan seeeh.... )
Aku sangat takut. Kugunakan semua senjata yang kudapat dari Islam, seperti misalnya: dalam nama Allah kuperintahkan kau pergi, Setan aku usir kamu, dll. Kugunakan semuanya, tapi tidak ada yang mempan. Saat itu aku sangat butuh pertolongan, karena rasanya jin itu mencekikku untuk mengambil nyawaku. Rasanya seperti sekarat hampir mati.Aku menjerit: Tuhan, tolong aku!! Seketika itu juga aku mendengar suara: “Mintalah sejelas seperti kau mendengar suaraku, katakan: dalam nama Tuhan Yesus.”
Pada saat itu aku benar-benar tidak berpikir lagi sedetik pun. Rasanya seperti sedang tenggelam, dan seseorang melemparkan tali padamu. Kau tidak akan mempersoalkan apa warna tali dan akan dengan cepat merenggut tali itu. Itulah yang lalu kulalukan. Kukatakan: “Yesus, jika Kau memang benar, tunjukkanlah Diri-Mu.”Sampai hari ini aku tidak tahu mengapa kukatakan hal itu. Mengapa aku tidak mengatakan: “Yesus, tolong aku.” Aku tidak tahu mengapa, tapi begitulah yang kuucapkan.Sebelum aku selesai mengucapkan kalimat itu, semuanya tiba-tiba kembali normal lagi. Ini bukanlah kejadian di mana aku beralih iman. Ini adalah saat dimulainya kebingunganku. Mengapa Yesus menolong seorang Muslim?
Aku telah melakukan semua yang aku mampu lakukan untuk menjadi Muslim sejati.Aku telah berjuang di jalan Allah, dengan berani mati syahid berjalan di daerah beranjau. Pemerintah Iran merekrut Muslim yang mau bergabung dengan Fadayi atau orang yang berkorban nyawa seperti yang dinyatakan Qur’an. Aku juga ikut melakukan hukum gantung bagi para pidana. Aku telah melakukan segala hal yang kukira harus kulakukan melawan para kafir. Dan juga segala hal yang bisa dan harus kulakukan untuk menyampaikan keterangan tentang Allah kepada siapapun. Tapi aku tahu bahwa ada sesuatu yang salah.Ini bukan karena aku merasa ragu akan Allah atau akan Islam. Aku sangat percaya tapi aku tidak tahu apa makna kejadian itu. Aku sangat bingung dan lalu aku mencoba melupakannya.
Tapi pertanyaan mengapa Yesus menolong seorang Muslim tetap muncul dalam benakku. Aku percaya pada Muhammad sebagai nabi terakhir. Jika Islam agama yang sempurna, maka mengapa Yesus menolong aku? Aku merasa bingung selama dua minggu. Lalu aku mengambil keputusan untuk berdoa dan puasa dan langsung bertanya pada Tuhan untuk menunjukkan jalan yang benar. Aku ingat ayat-ayat Qur’an yang menyatakan ada banyak jalan menuju Allah. Tidak peduli dari sisi gunung mana kau mulai mendaki, akhirnya kau tetap akan tiba di puncak gunung. Kupikir mungkin inilah Tuhan yang sebenarnya. Atau mungkin juga Tuhan punya jalan tertentu bagiku dan Dia ingin aku mengikuti jalan itu. Kupikir aku tidak akan pernah tahu jawabannya, maka sebaiknya aku bertanya langsung pada-Nya. Lalu aku berdoa dan puasa.Dari lubuk hatiku yang terdalam, dengan segala kekuatanku, aku bertanya, “Tuhan, apakah yang Kau inginkan dariku?”“Jalan apakah yang Kau ingin aku ikuti?” Selama dua minggu, aku duduk di tempat yang sama. Aku berdoa dan berpuasa sebanyak-banyaknya. Aku jatuh tertidur di tempat itu, dan begitu aku bangun maka aku melanjutkan doa dan puasa terus-menerus pada Tuhan. Aku ingin tahu apa yang diinginkan Tuhan dariku.
Setelah dua minggu berlalu, aku tetap tidak mendapatkan jawaban. Aku sangat kesal. Aku bertanya, “Apaan sih semuanya ini? Omong kosong belaka! Aku tidak akan pernah tahu apa yang Kau inginkan dariku. Aku bahkan tidak tahu apakah Tuhan itu benar-benar ada. Aku telah membuang hidup dan waktuku sia-sia untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan Allah, dan sekarang Dia membuat aku kebingungan.”Jika Allah itu memang Maha Besar dan tahu hati orang, maka Dia tentunya tahu bahwa aku mencintai-Nya.
Tidak ada masalah jika aku memanggil-Nya dengan nama apapun, sebab Dia tahu dalam hatiku aku mencintai-Nya. Dan jika ini jadi masalah, maka aku bertanya pada-Nya selama dua minggu melalui doa dan puasa, tapi tidak ada jawaban apapun. Masa bodohlah! Aku akan berbuat sekehendak hatiku saja. Aku akan jalani jalanku sendiri. Aku akan lakukan hal yang menyenangkan diriku. Di saat itu juga aku merasakan kekuasaan Tuhan menimpaku. Dalam Islam, dosa terbesar yang tak terampunkan adalah meragukan Allah, ajaran-Nya, Nabi-Nya.Dan aku telah melakukan hal ini. Dalam Islam, kau diajari bahwa Allah tidak pernah mengunjungi manusia.
Aku tahu bahwa meskipun dalam Islam, aku telah melakukan dosa tak terampunkan, Tuhan sekarang berada di kamarku. Aku berhadapan langsung dengan kesucian-Nya. Semua ini terjadi dalam waktu yang bersamaan. Kesucian Tuhan menyebabkan aku merasakan besarnya dosaku.Aku tahu, karena Tuhan Maha Adil, maka Dia harus membunuhku dan melenyapkan aku dari muka bumi karena aku sangat penuh dosa. Aku menangis karena aku benar-benar tidak mau mati.Tapi aku tahu aku tidak berdaya.Dia begitu suci, sedangkan aku begitu keji. Karena itu aku lari ke ujung ruangan, aku angkat tanganku menutupi kepalaku dan aku menangis, “Tuhan, ampuni aku, ampuni aku, ampuni aku, ampuni aku..”Saat aku menangis, aku merasakan sentuhan pada pundakku dan suara, “Aku mengampunimu.”Di saat kalimat itu diucapkan, aku merasakan secara jasmaniah merasakan pengampunan.Aku tidak mengerti.
Kita sering berkata, “Bismillah al rahman al rahim, dalam nama Tuhan yang Maha Pengampun dan Penyayang” tapi kita tidak pernah tahu apakah diri kita benar-benar diampuni sampai di hari Kiamat. Inilah sebabnya tiada satu pun ayat Qur’an yang menyatakan Muhammad ada di surga. Sama seperti orang lain, dia pun harus menunggu sampai hari Kiamat. Di saat itu, semua orang akan dihakimi. Jadi, siapakah Tuhan ini yang mengatakan, “Aku mengampunimu”? Aku benar-benar merasa diampuni saat ini. Aku bertanya pada-Nya, “Siapakah kamu?”Dia berkata, “Aku adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup.”Di saat aku mendengar itu, aku tahu kalimat ini sungguh penting, tapi aku tidak tahu sama sekali apa artinya itu. Aku tetap tidak tahu siapakah Tuhan ini.Maka aku bertanya pada-Nya, “Siapakah nama-Mu?” Dia menjawab, “Yesus Kristus, Tuhan yang Hidup.” Di saat Dia mengucapkan kata-kata itu, rasanya setiap tulang dalam tubuhku diambil ke luar. Aku tersungkur ke lantai. Aku mulai menangis tersedu-sedu di hadapan Tuhan.(Afshin menangis terharu dan juga marah karena tertipu Muhammad.)
Delapan belas tahun telah berlalu, tapi aku tidak pernah lupa Kasih-Nya, Pengampunan-Nya. Aku tidak pernah lupa apa yang terjadi pada diriku hari itu. Aku diampuni. Aku merasakannya. Aku menangis karena bertahun-tahun aku berusaha menyenangkan Tuhan, tapi itu semua sia-sia. Aku berdoa pada Tuhan, tapi aku tidak mendapatkan apa-apa. Aku merasa sangat tertipu karena mereka mengatakan inilah Tuhan, mereka katakan padaku untuk bunuh orang di jalan Allah. Tapi kemudian Tuhan mengatakan, “Kasihilah orang di jalan-Ku, maafkanlah orang di jalan-Ku.” Aku sungguh yakin, ya inilah Tuhan. Tuhan mengajarkan kasih, pengampunan. Aku menangis selama dua jam. Aku bersujud di hadapan kaki-Nya. Dia lalu berkata, “Tengok ke atas.” Aku lalu mengengok ke atas dan menyaksikan penglihatan bagaikan di layar TV dan di situ tampak orang-orang dari berbagai usia dan negara. Pada setiap orang yang kulihat, aku bisa mengetahui setiap dosa yang mereka lakukan. Semua itu sungguh luar biasa bagiku. Kukatakan pada Tuhan, “Tuhan, aku hidup diantara orang-orang ini. Semua orang ini adalah orang-orang berdosa.”Tuhan berkata, “Bagaimanakah mudahnya bagi-Ku untuk mengampunimu? ”Kujawab, “Sangat mudah. Dalam bahasa Parsi, kami mengatakan ‘semudah minum air.” Setelah mengucapkan itu, aku berkata, “Tidak, tidak. Bahkan lebih mudah daripada minum air.” Dia berkata, “Semudah aku mengampunimu, aku pun dapat mengampuni mereka. Siapakah yang akan memberitahu mereka?” Aku berkata, “Kirim aku, Tuhan.”Dia menjawab, “Pergilah.” Begitulah kisahnya bagaimana aku menjadi orang Kristen. Lalu aku berdoa, Tuhan, mohon kirim aku Alkitab… Injil.
Seseorang datang dari ruangan lain dan menyerahkan buku padaku dan berkata, “Inilah yang kau minta.” Aku menguasai bahasa Urdu dan Hindi, sehingga aku tahu buku itu adalah Alkitab. Aku berkata pada Tuhan, “Ya Tuhan, aku berdoa malam lalu, dan sekarang pagi ini kau beri yang kuminta. Kau sungguh hebat. Benar-benar Tuhan yang Maha Kuasa. Kau memberikan apa yang kubutuhkan dengan cepatnya.” Dialah Firman Tuhan yang Hidup. Aku membagi kesaksianku agar orang-orang mendengar tentang Tuhan yang Maha Kuasa ini. Aku tidak berharap siapapun jadi Kristen hanya karena kesaksianku.
Kesaksianku ini hanya berguna bagi diriku saja. Aku ingin orang-orang mengerti: Ini adalah kisah tentang Tuhan yang Maha Kuasa, yang Maha Mampu, yang mencari hati-hati yang haus kebenaran. Inilah Tuhan yang mengasihi seluruh umat manusia dengan segala kekuatan dan kekuasaan-Nya. Jika ada yang mendengar kesaksianku saat ini, aku ingin mereka berkata, “Baiklah, Tuhan Surgawi, pencipta segalanya, jika kesaksian ini benar, aku juga ingin mendapatkannya.”Aku jamin bahwa Tuhan yang Maha Kuasa yang datang, menyentuh, dan mengubah hidupku, yang mengampuni dosaku sepenuhnya, yang menjamin aku akan tinggal bersama-Nya di surga, Dia pun bisa memberimu jaminan yang sama, pengampunan yang sama, kasih yang sama. Itulah Yesus Kristus. Dipermuliakanlah Dia. Sekarang dan selama-lamanya. Amin.
Ini pesanku bagi para Muslim dan Muslimah. Aku tahu mereka bertanya: “Apakah Yesus Kristus itu adalah Tuhan?” Dapatkah manusia biasa jadi Tuhan? Tentu saja tidak. Tidak ada orang biasa yang sanggup jadi Tuhan. Tapi bahkan sewaktu dulu masih menjadi Muslim, aku percaya bahwa Tuhan yang Maha Kuasa yang sanggup berbuat apapun, mampu mewujudkan diri-Nya dalam tubuh manusia. Ya, Dia bisa. Sebagai orang Kristen, kita tidak berkata bahwa Yesus Kristus adalah Anak Tuhan, karena Tuhan punya anak (seperti manusia punya anak).Bukan begitu. Yang benar adalah Tuhan mewujudkan diri-Nya dalam tubuh Yesus Kristus pada seluruh umat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar