Dalam mengisi sisa hidup ini, saya senantiasa berusaha untuk dapat bermanfaat bagi sesama, terutama terhadap orang-orang yang seiman. Namun tidak melepaskan tanggung jawab terhadap umat lain. Hal itu merupakan wujud nyata dari sikap kasih terhadap sesama.
Saat ini saya juga bergabung dalam lembaga keagaaman umat agama Tao, Majelis Taoisme Indonesia, yang dirikan oleh Bapak Kusumo, dengan panggilannya Taosu Agung kusumo. Dalam rangka membantu perjuangan mereka yang kurang bahkan tidak dapat pelayanan sebagaimana mustinya selaku anak bangsa Indonesia.
Hingga saat ini, umat agama Tao masih mengenakan identitas dalam KTP beragama Buddha, karena memasukkan identitas agama sebenarnya tidak mendapat izin dari pihak pemerintah, dalam hal ini kependudukan.
Perjuangan mereka terhadap keyakinannya, guna memperoleh hak dan pelayanan yang sama sebagaimana umat agama-agama lain yang ada di Indonesia. Dasar perjuangannya adalah Sila pertama dari Pancasila dan Pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945, yang merupakan landasar idiil dan falsafah negara.
Salam kenal, memang tidak ada paksaan dalam agama...semoga Allah SWT menunjukkan kembali jalan kebenaran kepada Pak Arwan Zaini...
BalasHapusSalam kasih
Kebenaran yang ada dan kita yakini hanya sebatas keyakinan masing-masing, sementara keyakinan terhadap Tuhan, memiliki banyak versi yang satu dengan lainnya memiliki konsep dan cara pandang berbeda.
BalasHapusBerbicara tentang kyakinan (iman), senantiasa terjadi kontradiksi antara satu dengan lainnya, karena masing-masing memiliki sudut pandang berbeda tentang Tuhan. Karena telah disadari bersama, konsep tuhan itu banyak dan beraneka ragam, tetapi jika berbicara tentang Sang Khalik sudah pasti hanya satu sumber.
BalasHapusDemikian juga tentang ajaran Tuhan, pada prinsipnya hanya diturunkan satu persepsi ke arah yang sama, yakni menuntun manusia ke arah kembalinya usai menjalani kehidupan di dunia fana. Hal ini dipahami oleh orang-orang yang memiliki paham ada dunia lain yang kekal (baka), dan tidak selamanya akan terjadi reinkasnasi, yang ujung-ujungnya memiliki keyakinan bahwa dunia ini akan selalu dan selamanya berputar.