Muhamad mulai mendirikan agamanya setelah tahun 610 Masehi, ketika ia
mengangkat dirinya sendiri sebagai utusan Allah, sebagaimana tertulis
dalam Qur’an. Ia mengaku bahwa Malaikat Jibril yang memerintahkannya
(tanpa satu saksi-pun yang bisa membenarkan pengakuannya).
Muhamad mengumpulkan cerita-cerita;
- kitab Talmud Babilonia (bukan Taurat Yahudi, namun sebuat kitab lain
yang mengandung banyak keanehan);
- Sekitar 5% dari potongan Injil, tapi diselewengkan artinya. Mungkin
diambilnya dari Maryam, budak yang beragama Kristen-Koptik dan
Waraqah, salah satu istri Nasrani-nya yang juga sepupu Khadijah, dan
dari perjalanan Muhammad sendiri ke Syria;
- Sekitar 25% dari kuil Hindu/Allah/berhala/ritual dan kepercayaan-
kepercayaan yang memang sudah ada saat itu di Saudi Arabia. (Kata
“ALLAH” sendiri sebenarnya adalah sebuah kata Sansekerta, dan
sesungguhnya tidak pernah ada Allah yang asli dari Islam);
- Sekitar 10% Animisme (roh-roh, syaitan, Jinn, iblis, mahluk halus,
dedemit, dsb.) diambil dari cerita rakyat dan dongeng-dongeng bangsa
Arab yang telah lama beredar di zamannya; sekitar 10% tradisi-tradisi
dan budaya bangsa Arab;
- Dan 40% sisanya adalah khayalan dan karangan-karangan liar dari
Muhamad dan para pengikutnya sendiri.
Semuanya itu membentuk ISLAM, agama baru. Karena Muhamad dan para
pengikutnya buta huruf (tidak bisa menulis dan membaca) dan Muhamad
memiliki daya ingat yang buruk, para pengikutnya yang lain
menghafalkan/merumuskan untuknya ayat-ayat Qur’an yang telah mereka
contek atau mereka karang. Namun pada perang Yamamah, hampir seluruh
pengikutnya tewas dan ayat-ayat Qur’an yang asli hilang selamanya dan
tidak pernah tersusun lagi menjadi sebuah buku sebelum akhirnya
Muhammad sendiri tewas akibat diracun, 632M oleh budak Yahudinya, yang
berkata “Jika memang engkau adalah seorang rasul, Allah seharusnya
bisa menyelamatkanmu.”
Kalif Abu Bakar (632-634M) lalu mempercayakan Zayed Ibn Thabit untuk
menyusun kembali Quran, dari ingatan-ingatan para istri, gundik, budak
(mereka semua buta huruf), dan beberapa kenalan/sahabat yang mengaku
mendengar beberapa ayat langsung dari Muhammad dan para pengikutnya.
Zayed berhasil mengumpulkan kurang lebih 7900 ayat. Tetapi susunan
pertama ini, mengandung banyak kontradiksi, kejanggalan, kelucuan,
hal-
hal yang membingungkan, dan kesalahan-kesalahan dan akhirnya
menimbulkan kesulitan dan masalah yang besar selama beberapa tahun.
Di bawah pemerintahan Kalifah Uthman (644-656), diperintahkanlah agar
semua salinan Al-Quran yang beredar ditarik dari peredaran dan
dibakar. Zayed untuk kedua kalinya diperintahkan untuk menyusun dan
menulis ulang Al-Quran supaya lebih masuk akal dan lebih meyakinkan
dari Quran yang asli, yang disimpan oleh Hafsa (janda Muhammad). Zayed
berusaha semampunya menulis ulang Quran dan lebih dari 2000 ayat yang
kontradiktif, membingungkan, keliru dan tidak masuk akal dibatalkan
atau dibuang, beberapa diganti, dan beberapa lainnya ditambahkan atau
dicontek sedemikian supaya pembatalan atau perubahan-perubahan
tersebut dapat lebih masuk akal. [katanya langsung turun dr langit,
kok pake di-edit segala?
Quran edisi baru ini berkata di Surah 16:101-103 bahwa orang-orang
Arab menuduh seorang budak Nasrani telah mengajari Muhammad dan ia
lalu dianiaya, dan di 25:4-5 membenarkan dugaan pencotekan dari
cerita-
cerita rakyat, dan dongeng-dongeng bangsa Arab. Abu Al-Aswad Al Doaly
menaruh titik-titik sebagai tanda baca, semasa kekuasaan Mu’awiyah Ibn
Abi Sofyan (661-680). Huruf-huruf lalu diimbuhi oleh beragam titik
oleh Nasir Ibn Asem dan Hayy ibn Ya’amor, pada masa Abd Al-Malek Ibn
Marawan (685-705). Sistem penanda-bacaan yang lengkap (damma, fataha,
kasra), diciptakan oleh Al Khalil Ibn Ahmad Al Faraheedy (wafat 786
M).
Saat ini Quran memiliki hanya 6241 ayat dari aslinya yang 7900 ayat.
Meskipun demikian, mengingat kondisi yang ada saat itu dan fakta bahwa
penyusunan mengandalkan sumber dari ingatan-ingatan kaum buta huruf,
dsb; dapatlah dipahami bahwa Quran, karangan dan buatan manusia ini
masih menyimpan banyak kontradiksi, sumber perbantahan, kejanggalan,
keanehan, kekonyolan, hal-hal yang tidak masuk akal dan keliru, belum
lagi theori-theori yang berlawanan dengan ilmu pengetahuan. Jadi,
tebalnya ayat-ayat Quran yang ada sekarang sesungguhnya berasal dari
kata-kata para istri, gundik, istri simpanan, budak dari Muhammad, dan
disusun oleh Zayed Ibn Thabit (jadi, proses penyusunan quran tidak ada
hubungannya sama sekali dengan keterlibatan Tuhan).
ISI QURAN
Bab-bab dalam Quran tidak disusun berdasarkan prioritas naratif,
kontinuitas, biografi, kronologi, atau kesinambungan urutan, melainkan
diatur berdasarkan panjangnya teks – bab yang terpanjang ditulis
pertama dan bab terakhir berisi hanya 6 baris. Ayat-ayat ditempatkan
tidak berdasarkan urutan logika tertentu dan bercampur-aduk di dalam
sebuah tema atau topik-topik yang tidak berhubungan satu sama lain.
Orang-orang Nasrani akan terperangah jika melihat tidak adanya
nubuatan, tidak ada urutan kronologi, tidak ada gambaran geografis,
tidak ada biografi dari siapapun (bahkan tidak juga dari Muhammad),
tidak ada aturan penulisan, tidak ada sejarah, amsal, metafora,
mujizat, kidung mazmur, pendek kata yang ada di situ hanyalah PERINTAH
DAN LARANGAN, SEPERTI HALNYA MANUAL SEBUAH MESIN CUCI; dan disertai
gambaran hukuman-hukuman, pembalasan, dan ganjaran.
Sebagai contoh perintah, seluruh umat Muslim harus membantai
(membunuh) kaum non-Muslim seperti tertulis di Surah 4:74, 9:5 dan
9:29. Sebagai contoh hukuman, Surah 4:34 memerintahkan para suami
untuk memukuli istri-istri yang tidak patuh dan meninggalkan mereka
sampai mereka pasrah dan menyerah. Untuk non-Muslim ‘ganjarannya’
adalah, Surah 2:191 “Bunuhlah mereka (non-Muslim)… demikianlah
ganjaran mereka yang menentang aqidah (Islam)”. Kaum Muslimin juga
diperintahkan untuk melakukan perintah Sura 8:12 “Aku akan men-teror
kaum kuffur. Karena itu, pukullah leher dan setiap sendi mereka dan
lumpuhkanlah mereka. Pancunglah kepala mereka dan potonglah setiap
jari tangan dan kaki mereka”.
Ada banyak lagi contoh “ganjaran jahat” seperti itu tertulis bagi kaum
non-Muslim. Contoh untuk upah kaum Muslim yang berperang dan mati bagi
Allah ada di Sura 52:17-20; 55:56-58; 55:70-74 dan 56:37-38, yang
menjanjikan hadiah buah-buah terbaik, sungai anggur, dan 72 perawan
cantik yg menggiurkan di Firdaus sebagai ganti nyawa mereka yang
syahid dan menewaskan sebanyak mungkin kaum kaffir. Bahkan kaum Muslim
yang homoseksual pun digambarkan akan diganjar dengan “anak-anak
lelaki yang segar bak mutiara” Sura 52:20-24.
Al-Quran juga melarang kebebasan “BERPIKIR dan bertindak sesuai kata
hati mereka, karena berpikir dianggap adalah pekerjaan Allah dan
utusan-nya, Muhammad, lihat Sura 33:36 (dengan kata lain, kebebasan
berpikir tidak diperbolehkan di dalam Islam). Nilai ini tertanam dalam
umat Islam mulai dari masa kecil di Madrasah atau Pesantren sehingga
tidak heran mengapa orang Muslim sangat takut untuk menantang
Qurannya. Mempertanyakan logika Quran dianggap pelecehan dalam Islam
(dan fatal hukumannya).
Ayat-ayat dalam Quran dimaksudkan hanya untuk dihafal dan dilantunkan
dalam nada tertentu dan tidak memerlukan pengertian dari arti-artinya,
dari tulisan Arab kuno itu. Sehingga, umumnya umat Muslim tidak
mengerti dan tidak mempertanyakan Quran yang mereka baca, inilah
kepercayaan buta. Perbedaan-perbedaan yang ada di dalam Quran saat ini
menciptakan lebih banyak masalah, calon-calon haji yang tiba di Mekkah
diperiksa dan apabila kitab Quran-nya berbeda dengan Quran kaum
Wahabi, akan disita dan dibakar.
HADIS DAN SUNNAH
Karena Quran penuh dgn:
- Ayat-ayat yang akhirannya terbuka (artinya terlalu luas);
- Adanya hal-hal yang bersifat penjelasan umum ataupun tidak masuk
akal ;
- Dan menjurus kepada bermacam-macam tafsir ttg kondisi biografis
seputar ucapan-ucapan, kebiasaan, dan perbuatan Muhammad dan para
pengikutnya ;
Maka dibutuhkan penjelasan lebih lanjut untuk mengerti Quran dgn lebih
seksama. Inilah yang dimaksud dengan HADIS, yang juga dianggap buku
suci, tapi nomor dua setelah Quran.
Cukup banyak penulis menghasilkan bermacam Hadis sepanjang rentang
waktu 600 tahun (mulai sekitar 800M sampai 1400M), dan ini malah
menambah banyak kebingungan, perbantahan, dan distorsi, penyelewengan
dalam banyak aliran (madhab) oleh berbagai penulis ini, karena hampir
semua dari mereka tidak pernah mengenal Muhamad secara langsung.
SUNNAH adalah ‘jalan’ atau ‘cara’ (tersirat di dalamnya perbuatan-
perbuatan dan kebiasaan Muhamad), dan juga dianggap suci, namun nomor
3 setelah Quran. Juga di sini, perbedaan-perbedaan yang besar dari
berbagai penulis menghasilkan sangat banyak masalah yang tidak
diketahui oleh khalayak dan malah menjurus ke kekacauan.
Tergantung dari macamnya aliran Islam, Hadis dan Sunnah yang mereka
pilih untuk dituruti, perbedaan-perbedaan di antara umat Muslim
sendiri bisa sangat besar sehingga benturan-benturan di antara aliran-
aliran tersebut masih berlangsung hingga saat ini seperti di Pakistan,
Indonesia, Aljazair, Afghanistan, dan Timur Tengah.
HUKUM SYARIAH ISLAM
Ada empat ‘penafsiran’ berkenaan dengan pemberlakuan hukum syariah
Islam. Hukum-hukum ini perlahan-lahan berkembang dan diperbaharui,
diubah bahkan sampai saat ini, dari negara ke negara, wilayah ke
wilayah, namun semuanya selalu mendasarkan kepada model jurisprudensi
abad ke-7.
Kelemahan terbesar syariah adalah bahwa hukum ini tidak memperkenankan
‘bukti-bukti lapangan,’ namun hanya mengakui kesaksian saksi mata
untuk sebuah kasus kriminal. Sudah bukan rahasia bahwa di dalam hukum
Syariah, mereka yang menginginkan pembalasan atau seseorang yang
mereka benci dihukum, cukup membawa saksi-saksi palsu. Catatan rekor
memperlihatkan bahwa kaum hawa (perempuan) adalah yang mendapatkan
perlakuan paling tidak adil. Sebagai contoh, jika seorang gadis
diperkosa, ia harus bisa memperlihatkan sekurangnya 2 atau 4 saksi
mata yang ber-reputasi baik (tergantung Syariah mana yang diterapkan)
untuk bisa menuduh si pemerkosa. Jika hanya ada seorang saksi mata,
bebaslah sang pemerkosa dan bisa memperkosa lagi. Bukan itu saja. Jika
si gadis yang diperkosa tersebut hamil akibat tindak perkosaan
tersebut, dialah yang akan dihukum mati dengan cara dirajam batu,
karena dianggap berzinah (hamil di luar nikah).
Dalam sebuah masyarakat yang demokratis dan modern, sangat diketahui
bahwa 92% keputusan kasus kriminal bukanlah didapat dari kesaksian
saksi mata melainkan dari ‘bukti-bukti lapangan’ dan penerapan ilmu
pengetahuan (mis. DNA, dsb.), yang mana semuanya itu malah dilarang
dalam Islam.
Syariah juga berlawanan dengan konvensi/kesepakatan PBB tentang hak
azasi manusia (HAM). Dapatkah anda bayangkan hidup di sebuah
masyarakat di mana pemerkosa, pembunuh, sex-maniak, dsb berkeliaran
bebas karena Islam? Saya tambahkan di sini, juga FITNAH yang membawa
akibat fatal bagi mereka yang tak bersalah, karena Syariah adalah
hukum yang bersifat totaliter, sangat berdarah. Hanya rasa takut massa
mayoritas yang menjadi ciri khas sistem macam ini.
Perempuan-perempuan yang tidak berpendidikan dari abad ke-7, yang
merupakan sumber utama dari Al-Quran, terkenal oleh kemampuan fisik
dan keahlian seks mereka, bukan oleh akal budi mereka. Mental
terkebelakang dari sumber-sumber ini tercermin di dalam Islam. Itulah
sebabnya, Islam bersifat regresif (berjalan mundur) dan menjurus
kepada kebobrokan. Ini terlihat dari setiap komunitas Muslim.
Masyarakat Muslim adalah yang paling cepat mengambil jalan kekerasan,
meledak-ledak, berbahaya, pembenci, tidak maju alias terbelakang,
tidak berkembang, kacau, dihinggapi berbagai penyakit, bencana dan
lalu tanpa punya rasa malu sebagian kabur ke negara-negara non-Islam
yg mereka sebut sebagai kafir.
Lewat migrasi inilah, Muslim membuktikan bahwa Islam itu jahat, islam
itu adalah kemunduran, dan tidak manusiawi. Jutaan Muslim saat ini,
meninggalkan Islam, meskipun “perangkap/perbudakan” Islam adalah
benar-
benar kejam dan berdarah dingin (membunuh mereka yang keluar/murtad
dari agama). Yang tinggal di dalam kultus ini hanyalah mereka yang
bodoh, masa bodoh, muslim KTP, atau yang terpaksa, karena tidak dapat
berkutik terhadap tekanan-tekanan Islam. Bahkan kaum yang berwenang,
ulama bereputasi tinggi dalam Islam pun sangat khawatir dengan
cepatnya keruntuhan yang merongrong Islam dari setiap penjuru.
Tekanan kepada PBB untuk melarang Quran yang biadab itu bertambah
setiap hari. Sangat tidak diragukan bahwa Islam itu hanyalah buatan
manusia dan palsu. Keruntuhan Islam tidak bisa terbantahkan lagi dan
bahkan mereka yang bodohpun dapat melihat hal ini. Kecuali mereka yang
masa bodoh ataupun terpaksa. #